Wikipedia

Search results

Sunday, 29 September 2019

Senandika


Proses mencari makna. 

Di antara keramaian
Aku hanya diam yang bisa memperhatikan
Suara tak bernada terdengar tak beraturan
Yang bernyawa bertegur sapa berhadapan
Saling bertukar pikiran
Kadang menjadi bahan pembicaraan
Basa-basi menjadi penghubung perasaan..
Duduk saja tidak berguna
Diam saja hanya menjadi pusat perhatian
Mulailah sapa, mulai juga menjadi agresif
Seorang introvert yang mencoba aktif
Menjadi tak malu
Mengubah kebiasaan lama di masa lalu
Memperbaruhi sikap menjadi kebiasaan baru.

(awal tahun 2019)

Cape, jangan cari senyum yang lain. Senyum termanis sudah ada pada dirimu,  tangan terhalus sudah kau miliki, peluk terhangat selalu kau genggam setiap hari. Jadi apa yang kamu cari?
Bahagia sudah kau miliki sendiri.
Sepintar apapun kau bersembunyi kau akan ketemu , sedalam apapun kau berohong akan ketahuan, kita manuisa nak, punya batasan untuk melakukan.

(Februari 2019)

Selamat datang hujan
Rajut persaudaraan menuju persatuan.
Semesta menapakan kakinya di atas wajah kita
Semua yang bernyawa saling menjaga
Tangan dengan tangan
Mata dengan mata
Telinga dengan telinga
Hati dengan hati
Semua saling menyapa.

(Februari 2019)

Antologi hati
Semesta menapakan kakinya di atas muka
bulan, berdampingan mesra dengan malam,
hadirmu menyejukan,
hangatmu membuat nyaman.
Apakah kau itu purnama?
Bagaimana hati ? Rindu sudah tidak lagi bernyawa.
Kau baik-baik saja ataukah masih terluka?

(februari 2019)

Pelajaran hidup dari kegiatan harian.
Jangan diperhatikan apapun yang dilihat orang terhadap kita, jangan dengar apa yang dibicarakan orang terhadap kita. Ketika kita jogging pada sore hari dan kebetulan sore itu hanya kamu saja yang melakukan jogging, dari rumah hingga jalan raya kamu berlari terus memperhatikan, takut apa yang nanti orang bicarakan tentangmu, fokus. Dengan begitu kamu akan sampai pada tujuanmu untuk melakukan jogging, bukan perhatian orang lain.
Abaikan 
yang orang bicarakan tentangmu. Jika kamu kurang percaya diri kamu hanya membunuh hatimu untuk melahirkan rasa malu yang berlebihan.
Bekerja dengan keringat itu lebih terasa, daripada bekerja dengan rasa malu.

(2019)

Sebuah perjalanan panjang menempuh pendidikan.

Agustus 2018 adalah awal dari perjalanan hidup Setelah 12 tahun menempuh pendidikan. Ada 2  pilihan untuk menentukan masa depan. Yang pertama dengan bekerja untuk menafkahi kehidupan   dan yang kedua menempuh lagi pendidikan dibangku perkuliahan. Keduanya memiliki tujuan yang sama-untuk bisa melengkapi kehidupan yang layak
Setelah diskusi dengan keluarga, aku sudah memutuskan untuk bekerja. Bagaiamana pun sebagai orang yang tumbuh dewasa harus sudah mempunyai pendirian. aku tidak meminta untuk memaksakan keluarga pinjam sana sini untuk kebutuhan kuliah. Tidak mau merepotkan mereka dan tidak mau menjadi beban bagi keluarga. Walaupan banyak beasiswa yang dilekuarkan semua perguruan tinggi, setelah diperhitungkan sana sini, ternyata perlu biaya juga untuk sampai disana. Sebagai orang desa hal seperti itulah yang menjadi hambatan.

Akhirnya aku memilih untuk bekerja dalam satu tahun untuk mengumpulkan hasil dari keringat yang aku keluarkan. aku berharap cara inilah yang terbaik untuk aku lakukan. dengan cera ini aku berpikir bahwa mencari uang tidak semudah meminta uang dengan rengekana.

Dilahirkan dari keluarga sederhana membuat aku bisa mengerti keadaan keluarga untuk tidak memaksakan jalananya kehidupan yang berjalanan dengan baik. Semuanya tentang proses dan semuanya mengajarkan kesabaran.
Rasa malu selalu ada dalam hati, tapi buat hal itu kenapa harus malu, bukankah kita hidup untuk mencari ridho Allah.

Aku sadar biaya hidup hampir kalah dengan gaya hidup. Dengan hidup mandiri aku bisa tahu diri, segala sesuatu yang ingin aku capai memerlukan doa dan kerja keras.
Akhirnya aku memulai perjalanan panjang menuju pendidikan dengan segala cobaan dan ungkapan kesabaran. Terimakasih kepada Allah SWT dengan izin-Nya yang telah memberikan kesempatan kepadaku untuk bisa berpikir dewasa dan hidup yang tertata.
Apapun yang kalian inginkan terus pikirkan, segala cita-cita yang mau kamu capai terus perjuangkan.
Segala cacian dan cemohan selalu ada. Kata orang itu semua adalah tantangan, bagi saya itu adalah peluang.

(Februari 2019) 

Turunnya hujan bukan maksud untuk menghentikan kegiatan kita, bukan untuk menghalangi maksud & tujuan kita pada hari ini, ada maksud lain yang Allah SWT berikan kepada para hambanya yaitu salah satunya dengan membentuk kesabaran, ketenangan dan rasa syukur.
Cinta adalah keresahan bagi seorang remaja yang tidak mengerti arti dibalik cobaan.

(April 2019) 

Kita pernah bercerita, berencana dengan pencapaian yang akan dihadapi bersama
Tapi, cafe ini menyatakan
Kopi yang aku pesan, tidak sepahit kehilangan.

(Mei 2019)

Menyerupai tiada
Dalam denyut sepi,
hati berdetak emosi.
Kita terbilang dekat,
namun hanya sebatas sahabat.
Sudah terlalu lama aku berharap,
denyut jantung  yang tidak lagi  berdiri tegap.
Ingin tepat raga ini berada didekatmu,
Sehingga nafasku dan nafasmu bergantian menyeru.
Bagaimana? Sudahkah kau rasakan betapa rindu ini sudah tersimpan lama. Menyerupai tiada disaat tengah malam tiba.
(Mei 2019)

Tidak ada yang merasa benar dan tidak ada yang merasa salah, semuanya hanya perasaanmu. Tenangkan dan coba open mind. Semua perbuatan baikmu akan ada orang yang menilai menganggapnya benar, dan ada juga yang menganggapnya salah. Semua perbuatan burukmu pun ada yang beranggapan salah adapun yang beranggapan benar.

Bahkan yang saya tulis ini ada yang mengabaiakan adapun yang mau baca. Ada yang percaya ada yang sedang memikirkannya. Saya tidak peduli dengan hal itu, setiap tulisan pasti menemui pembacanya.
Bukannya dunia ini keterlibatan kita dengan tuhan, ajaran agama yang paling benar adalah Islam karena salah satu agama yang dipercaya pedoman hidupnya serta kebenarannya. Salah satu kebenaran yang hakiki adalah kepercayaan kita akan adanya tuhan. Dalam hal ini kita seringkali santai-santai ajah ketika banyak orang berbeda kepercayaan, dengan ajaran agama yang di anutnya.
Semuanya pun bagaimana cara dan sudut pandang kita. 

(1 mei 2019)

Pergi bukan saja soal meninggalkan, namun ada suatu hal yang dibutuhkan bagi lahir dan batin mau itu tentang berjuang atau bangkit dari keadaan.

Rasanya berat, tapi suatu hal yang membuat tubuh ini semakin semangat yaitu doa kedua orang tua disaat menyerah hampir dititik rasa malas. Aku tahu, jika akhirnya ini sia-sia, mungkin dengan doa mereka tuhan akan mengabulkan dalam nyata.
Mobil travel sudah hadir menyambut kepergianku untuk mengikuti test masuk perguruan tinggi negeri Jalur prestasi mandiri. Bermodalkan niat dan tekad aku lalui dengan semangat. Hanya bisa berdoa dan berharap kepada-Nya.

Semoga ini perjuangan yang akan ada hasilnya. Didalam travel aku berharap, dengan doa yang aku ucap. Dan aku dengar lagi ebit g ade yang suaranya masih mendunia di telinga orang Indonesia.
Makasih tuhan aku telah diberi berbagi cobaan dan tantangan yang membuatku kuat dengan keadaan saat ini.
Semoga perjalanan ini menjadi cerita yang  menakjubkan.

(21 Juli 2019)

Tuhan selalu mempunyai cara untuk berdialog dengan hambanya, salah satu caranya adalah memberinya sebuah cobaan hidup, lalu kita tiba-tiba mengingat-Nya.
Apakah kita tidak lelah harus selalu di ingatkan.
Lelah jika kita selalu bergantung pada sebuah harapan dan sebuah perhatian. Allah SWT lebih memperhatikan kita, tapi seringkali kita tidak sadar dan lupa bahwa selama ini kita hanya menyia-nyiakan waktu saja.
Allah SWT hanya meminta 5 waktu dalam setiap harinya untuk bisa berkomunikasi dengan kita.

Juni 2019
Sedang berpijak, dituntut untuk menentukan pilihan, dipaksa untuk terus memikirkan, di dorong untuk bisa meyakinkan, dan dilatih untuk bisa bertahan dengan sebuah persoalan.
Hinggap pada sebuah kata "tuntaskan" hadapi saja, nanti juga akan selesai, lewati saja semuanya akan cepat usai.
Teman Berjuang adalah kesendirian. siapa peduli, kecuali diri sendiri.
Berproses, berprogres.

13 Juni 2019


-aldinurfadilah 

No comments:

Post a Comment

Dunia Sastra

Menciptakan Kebahagiaan Pada Hal Sederhana

Ada banyak orang yang merasa tidak bahagia akan kondisi hidupnya.  Hawatir dengan keadaannya saat ini membuat pikirannya nega...

Dunia Sastra